Tragedi Perang


Oleh : Achmad Fauzi 

Amarah dan hujatan bertubi-tubi terlontar ke Israel oleh hampir semua pengguna jejaring sosial. Tidak hanya kaum muslim, akan tetapi non muslim pun tidak sepakat dengan adanya serangan Israel yang telah menewaskan warga palestina. Apakah ini sebuah tragedi kemanusiaan?

Banyak pendapat yang kemudian berasumsi bahwa ini adalah perlakuan kekejaman Israel dan ada juga yang berasumsi bahwa ini ulah Amerika. Begitupun juga faham ISIS yang begitu kental dengan kekejaman terhadap manusia, yang kemudian banyak asumsi yang dibuat dan diwacanakan.

Sebenarnya dunia sedang mengarah kemana? dan peradaban ini akankah hancur dengan sebuah peperangan atau sebuah ideologi/faham? Ini menarik untuk menjadi kajian dalam kadar logika yang menghantui pemikirian-pemikiran dalam peradaban umat manusia.

Simpul yang penulis coba analisis adalah kata “perang”. Dalam perang yang sangat dibutuhkan adalah sebuah senjata. Senjata yang dibuat atas dasar ilmu pengetahuan dengan kekuasaan. Senjata yang dimiliki dan diproduksi oleh kaum berilmu, para peneliti, bahkan juga para akademisi berperan disana.

Ketika senjata terlepas dari produsen, maka kepentingan kapitalis yang berperan disana. Pencari untung, untuk menimbun kekayaan dengan mempermainkan ideologi. Sejatinya mereka telah berpikir bahwa manusia tidak akan terlepas dari hawa nafsu, emosi dan amarah. Maka dari itu, mereka mencari titik sensitif dari manusia. Itulah yang namanya pasar bagi produsen senjata untuk memasok hasil kreativitas pembunuh masal.

Kita patut bangga dengan Nusantara yang tetap memegang nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Tidak hanya keilmuan yang berbasis logika dan sains saja yang dikembangkan, namun terlepas dari itu keilmuan jiwa dan nilai-nilai ke Tuhanan juga dikembangkan di negara ini.

Penulis melihat bahwa tragedi perang akan berhenti jika manusia memahami sifat-sifat manusia dan kedalaman jiwa, sehingga arogansi kekuasaan bisa diredam dengan nilai-nilai ke-Tuhanan. Meskipun ini tidak mungkin, namun patut kita coba, dan salah satu caranya adalah membudayakan gerakan silaturrahiim. 


Comments

Popular posts from this blog

Hand Sanitizer Buatan SMA A. Wahid Hasyim

Alhamdulillah Mendapat Kemenangan

Santri Menulis Santri Juara